Ujian yang ini berbeda. Ujian yang ini entah mengapa menarik ingatan saya untuk kembali ke masa-masa itu. Luar biasa.
dan,
saya rindu.
Saya rindu membuat DUDU; menggunting kertas, menulisinya,
dan menempelkannya ke snack.
Saya rindu berangkat pagi untuk surprise ala-ala; meletakkan
DUDU di meja ujian.
Saya rindu ‘sambutan’ DUDU di atas meja ujian saya.
Saya rindu belajar ramai-ramai di koridor dan berakhir
dengan tidak ada satupun materi yang nyangkut di ingatan.
Saya rindu doa di kerkhof sepulang ujian.
Saya rindu tidur siang sepulang ujian.
Saya rindu sesi ngobrol sebelum belajar.
Saya rindu menginvasi RT, gazebo, atau kapel dengan tumpukan
handout, buku, dan snack.
Saya rindu menyelinap ke dapur aspi malam-malam untuk menyeduh
kopi atau sekedar mengambil krupuk.
Saya rindu “Eh bangunin aku jam 10 ya!”, “Bobok sana, nanti
tak bangunin jam 12.”, dan kawan-kawannya.
Saya rindu belajar dari selesai refter malam hingga saat ayam
mulai berkokok.
Saya rindu tutor sebaya dini hari.
Saya rindu dinginnya udara pagi ditambah mata berat saat
harus berangkat misa pagi.
Bahkan saya rindu rasa pening di kepala akibat kurang tidur di
saat-saat itu, hahahah.
Ujian Tengah Semester dan Tes Akhir Semester di Van Lith
ternyata bisa se-ngangenin ini. he he.